
Indo-opsi.com, BANDAR LAMPUNG — Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza, secara resmi membuka kegiatan Donor Darah Sukarela yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Sukarela (KSR) PMI Unit Universitas Lampung (Unila), Rabu (14/5/2025) di Aula Fakultas Pertanian Unila.
Kegiatan ini mengusung tema “Donorkan Darahmu, Selamatkan Kehidupan, Jadilah Pahlawan“, dan akan berlangsung rutin setiap hari Rabu mulai 14 Mei hingga 10 Desember 2025.
Dalam sambutannya, Wulan Sari menyampaikan apresiasi atas inisiatif para mahasiswa yang telah menunjukkan kepedulian terhadap sesama melalui aksi donor darah. Ia menilai kegiatan tersebut sebagai bentuk nyata tumbuhnya semangat kemanusiaan di kalangan generasi muda intelektual.
“Donor darah bukan hanya soal setetes darah, tetapi merupakan simbol cinta kasih, empati, dan harapan hidup. Hari ini, kita menyaksikan semangat itu tumbuh dari kampus untuk masyarakat,” ujarnya.
Wulan juga menyoroti tingginya kebutuhan darah di Kota Bandar Lampung yang mencapai rata-rata 6.000 kantong per bulan. Hal ini, menurutnya, menegaskan pentingnya peran aktif civitas akademika dalam mendukung program kemanusiaan.
Ia pun mengajak seluruh mahasiswa dan sivitas akademika Unila untuk menjadi pelopor dalam donor darah sukarela dan menjadikannya budaya kampus yang peduli dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat.
“Ini saatnya mahasiswa Universitas Lampung menunjukkan bahwa intelektualitas tidak terpisah dari empati. Kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi juga pusat pengabdian dan penggerak solusi nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Lampung, Prof. Dr. Ir. Lusmeia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., menyatakan bahwa UKM KSR PMI Unila telah konsisten mengampanyekan pentingnya donor darah di lingkungan kampus.
Ia juga berharap seluruh mahasiswa dapat melakukan donor darah minimal satu kali dalam hidup sebagai wujud kepedulian terhadap sesama.
“Saya minta agar promosi dilakukan secara masif kepada lebih dari 42 ribu mahasiswa Unila. Jika hanya 3 persen dari jumlah itu mendonor, maka itu sudah sangat berarti,” ujarnya. (Orba_battik).