Sabtu, Desember 21News That Matters

Perang Saudara Tetangga RI Makin Panas, Pemberontak Merajalela

Jakarta, Indo-Opsi.Com, Sebuah kelompok etnis bersenjata Myanmar mengklaim menguasai penuh wilayah penting di sepanjang perbatasan Bangladesh.

Situasi ini menambah tekanan lebih lanjut pada junta yang sedang memerangi perlawan di seluruh negeri.

Dilansir AFP pada Rabu (11/12/2024), Tentara Arakan (AA) mengatakan kelompok itu telah mengendalikan sepenuhnya seluruh wilayah Maungdaw, sebuah distrik yang dihuni lebih dari 110.000 orang menurut sensus terakhir, sejak Minggu, 8 Desember 2024 lalu.


Baca Juga : Presiden RI Prabowo Subianto Hadiri KTT D-8 di Kairo


Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa (10/12/2024) malam, AA juga mengatakan pangkalan junta terakhir di dekat kota Maungdaw telah jatuh pada Minggu dini hari setelah hampir dua bulan pertempuran. Mereka juga menambahkan telah menangkap sejumlah tentara junta termasuk komandan pangkalan.

Sebuah video yang dirilis oleh kelompok tersebut memperlihatkan orang-orang yang tampak seperti pasukan keamanan Myanmar yang menyerah berjalan keluar dari gedung-gedung yang rusak, sambil memegang bendera putih dan potongan-potongan styrofoam putih.

Pertempuran sendiri telah mengguncang negara bagian Rakhine barat sejak AA menyerang pasukan keamanan pada November 2023 lalu.

Serangan ini mengakhiri gencatan senjata yang sebagian besar telah berlangsung sejak kudeta junta tahun 2021.

Pejuang AA telah merebut sebagian besar wilayah di negara bagian, yang menjadi rumah bagi proyek pelabuhan yang didukung China serta India dan hampir memutus ibu kota negara bagian Sittwe.

Kota Maungdaw terletak di sungai Naf yang memisahkan Myanmar dari Bangladesh dan merupakan rumah bagi banyak anggota minoritas Rohingya yang teraniaya.

Pada Mei, AA mengatakan telah merebut kota Buthidaung, 25 kilometer (15 mil) dari Maungdaw.

Beberapa kelompok diaspora Rohingya kemudian menuduh AA memaksa Rohingya untuk melarikan diri dan kemudian menjarah dan membakar rumah-rumah mereka. Namun klaim ini disebut AA sebagai “propaganda”.

Sumber CNBC Indonesi.