Lampung Selatan, Indo-Opsi.Com, Maulid Nabi Muhammad SAW senantiasa dirayakan oleh umat Muslim di Indonesia setiap bulan Rabiul Awal. Hal itu dilakukan atas dasar kecintaan umat Muslim Indonesia kepada Baginda Rasulullah SAW.
Di Dusun V Jati Sari Desa Jati Mulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan, misalnya, tampak masyarakat setempat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid, Musholla dan juga Pondok Pesantren.
Tak tanggung-tanggung, perayaan Maulid dalam rangka mengagungkan kelahiran Nabi Muhammad SAW itu dilaksanakan dengan Safari Maulid, di tiap-tiap dusun di Desa Jatimulyo.
Seperti terlihat di Masjid Al-Fallah Dusun V Jati Sari, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) setempat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan mengundang Da’i asal Kota Metro Provinsi Lampung, Kiyai Imam Rofi’i, S.IP., pada Jum’at malam (27/9/2024).
Tema yang diusung pada kesempatan itu ialah ” Meneladani Kehidupan Sosial Baginda Nabi Muhammad SAW “.
Kiyai Imam Rofi’i dalam Tausiyahnya menjelaskan mengenai arti Maulid dan Maulud. Pihaknya juga menyampaikan kelak Umat Nabi Muhammad SAW akan terpecah menjadi 73 Golongan, namun hanya 1 di antaranya yang selamat dari ancaman siksa neraka, yaitu golongan Ahlussunah Wal Jama’ah.
” Arti kata Maulid, secara istilah yaitu memperingati, mengenang kembali, dan mengagungkan kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW,” Ujar Kiyai Imam Rofi’i.
Sementara mengenai satu golongan yang selamat dari ancaman siksa neraka dari 73 golongan umat Rasulullah SAW yang terpecah yaitu adalah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
Namun, Kata Kiyai Imam, saat ini seluruh golongan mengaku bahwa golongannyalah yang merupakan golongan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
Menurutnya, ada banyak indikator yang menjadi dasar golongan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Namun indikator yang paling penting adalah sanad keilmuan guru.
” Ketahuilah bahwa ilmu ini adalah Agama jangan sembarangan mengambil agama. Carilah Guru yang sanadnya sambung sampai ke Rasulullah SAW,” Jelasnya.
Seperti kita ketahui lanjutnya, sanad Keilmuan KH. Hasyim Asy’ari guru kita bersama nyambung sampai ke Rasulullah SAW. Dengan kedalaman ilmunya, Hadrotus Syeikh Hasyim Asy’ari kemudian mendirikan Ormas terbesar di dunia yaitu Nahdhatul Ulama (NU).
Jadi jangan ragu, teruslah amalkan dengan Istiqomah amaliyah-amaliyah Nahdhatul Ulama (NU). Seperti, perayaan Maulid, Tahlilan, Yasinan, Sholawatan, dan masih banyak lagi amaliyah lainnya.
” Di Indonesia ini, ada budaya dan tradisi selametan (Syukuran). Sedikit sedikit selametan, contoh jadi dewan selametan, kambing lahiran selametan, orang tua meninggal selametan, punya motor baru selametan, selametan itu sama dengan syukuran yang didalamnya kita bersedekah kepada sesama muslim,” Jelasnya.
” Contoh sedekah makanan yang diberikan dengan ikhlas di acara Maulid seperti ini, ganjaran pahalanya sangat luar biasa. Setiap satu suap yang dimakan oleh jama’ah yang hadir disini, pahalanya bernilai 1000 pahala, 1000 dosa diampuni, dan dinaikkan derajatnya hingga 1000 derajat,” Paparnya.
” Luar biasa sekalikan ganjaran pahalanya, maka bapak ibu yang dirahmati Allah jangan sama sekali tidak pernah merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Laksanakan terus, karena Maulid ialah mengagungkan kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad SAW,” Ujarnya.
Kiyai muda asal Kuto Sai Wawai ini dalam ceramahnya juga membahas 5 Kegelapan dan 5 hal yang menjadi penerangnya dari Kitab Nashoihul I’bad. Selain itu 3 macam Sunnah Nabi Muhammad SAW juga dijelaskan olehnya.
Hadir pada kesempatan itu, Kiyai Imam Rofi’i, S.IP., Sekretaris Desa (Sekdes) Jati Mulyo, Anton Suryadi, Pengasuh Ponpes Arraudhatul Wahida, Ustadz Hasan Basri, Tokoh agama setempat, Ustadz Mubarok, Ustadz Zainal, Ustadz Asep, Ustadz Rohmadi, dan Ustadz Andrey, Kepala Dusun V Jati Sari, Suminta, Sarmin, serta segenap Muslimin dan Muslimat NU Desa setempat.
Untuk diketahui, acara dimulai dengan pembacaan Kalam Illahi oleh Ustadz Hadi Mulyawan, dilanjutkan dengan Tawasul yang dipimpin oleh Ustadz Zainal.
Seperti kegiatan NU pada umumnya, setiap pembukaan acara didahului dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Ya lal Wathon di pandu oleh Jama’ah Muslimat NU dusun setempat.
Untuk diketahui di Desa Jati Mulyo Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, digelar di seluruh dusun oleh PHBI di Masjid, Musholla-Musholla dan Pondok Pesantren.
Tak hanya perayaan Safari Maulid Nabi Muhammad SAW saja, di bulan Oktober Pemdes Jati Mulyo juga akan menggelar lomba Mawalan khusus untuk Desa Jati Mulyo. Bagi perwakilan masing masing dusun, jika ingin berpartisipasi dalam kegiatan itu, bisa langsung menghubungi Kepala Dusun (Kadus) setempat.
Kegiatan Safari Maulid Nabi Muhammad SAW selanjutnya akan digelar pada hari Sabtu malam di Musholla Nurul Yaqin, Senin malam selasa di Ponpes Arraudhatul Wahida dan Kamis malam Jum’at di Musholla Al Islah RT 48. (Arif)