
Bandar Lampung, Indo-Opsi.Com – Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menghadiri acara buka puasa bersama dan kegiatan lailatul ijtima yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung,Kamis(22/03/2025)
Buka puasa bersama ini tidak hanya menjadi ajang untuk menikmati hidangan berbuka, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat ukhuwah islamiyah di antara umat Muslim.
Dalam acara tersebut, Jihan Nurlela memberikan sambutan yang penuh makna, mengingatkan pentingnya kebersamaan dalam menjaga keharmonisan sosial di tengah keberagaman masyarakat Lampung.
“Semoga dengan kegiatan ini, kita semakin menjaga silaturahmi, mempererat ukhuwah islamiyah, dan memperkuat rasa persatuan antar umat Islam di Lampung,” kata Jihan dalam sambutannya.
Selain buka puasa bersama, kegiatan lailatul ijtima yang diselenggarakan oleh PWNU Provinsi Lampung juga menjadi sorotan penting. Lailatul ijtima merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk membahas berbagai isu keagamaan dan sosial, serta memperkaya pemahaman umat Islam tentang pentingnya peran Nahdlatul Ulama dalam membangun masyarakat.
Jihan Nurlela mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kepedulian sosial dan memperkuat peran NU dalam menjaga kedamaian dan kesejahteraan umat.
Acara ini juga menekankan pentingnya menjaga toleransi antar umat beragama dan menciptakan kedamaian di Provinsi Lampung. Sebagai provinsi yang kaya akan keberagaman, Lampung membutuhkan kegiatan yang dapat memperkuat kerukunan antar umat beragama.
Jihan Nurlela mengapresiasi kegiatan sosial ini, mengingatkan bahwa Ramadhan bukan hanya soal beribadah, tetapi juga tentang berbagi dengan sesama.
“Mari kita jadikan bulan suci Ramadhan sebagai momen untuk meningkatkan kepedulian sosial dan berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan,” imbuhnya.
Melalui acara ini, diharapkan dapat terjalin hubungan yang semakin erat antara pemerintah, Nahdlatul Ulama, dan masyarakat, serta menciptakan suasana yang lebih harmonis dan penuh keberkahan di Provinsi Lampung.
(Chandra Prasetya)