Lampung Selatan, Indo-Opsi.Com, Pendidikan menjadi pilar utama dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul. Hal ini disampaikan oleh Anggota DPRD Kabupaten Lampung Selatan, Amelia Nanda Sari, S.H., M.H., dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Ruang Kelas dan Asrama Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Arroudhotul Wahida di Jalan Sultan Pesirah Lappung Dusun V B Jati Sari, Desa Jatimulyo Kecamatan Jati Agung Kabupeten Lampung Selatan, pada Minggu (2/2/2025).
Amel menegaskan bahwa alokasi anggaran 20% dari APBN maupun APBD untuk pendidikan harus dimanfaatkan secara maksimal demi kemajuan generasi muda.
Menurutnya, pendidikan bukan hanya tentang ilmu akademik, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak yang baik.
” Kita harus memastikan bahwa Lampung Selatan memiliki SDM unggul. Salah satu caranya adalah dengan mendorong pertumbuhan sekolah, baik swasta maupun pondok pesantren, agar semua anak mendapatkan akses pendidikan yang layak,” Jelas Amel, kepada wartawan, Minggu (2/2/2025).
Politisi Partai Gerinda ini juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersinergi dalam mendukung pendidikan berbasis keagamaan seperti yang dijalankan oleh Pondok Pesantren Arroudhotul Wahida.
” Saya berharap, dengan adanya peletakan batu pertama ini, para santri semakin semangat dalam menimba ilmu, dan masyarakat juga turut berperan aktif dalam memaksimalkan pembangunan pondok ini,” tambahnya.
- Dukungan Pemerintah Desa
Dukungan penuh juga datang dari Pemerintah Desa (Pemdes) Jatimulyo. Sekretaris Desa, Anton, menegaskan bahwa pihaknya siap bersinergi dengan pondok pesantren dalam berbagai aspek.
” Kami dari pemerintah desa tentu ikut mendukung segala bentuk kegiatan di Pondok Pesantren Arroudhotul Wahida, baik dari segi fisik maupun kegiatan keagamaan,” ujar Anton.
Ia juga menegaskan bahwa koordinasi antara pondok pesantren dengan pemerintah desa hingga saat ini berjalan dengan baik.
” Kami sering menjalin silaturahmi, baik dengan aparatur desa, RT, maupun masyarakat sekitar. Harapan kami, pondok ini terus berkembang dan menjadi pusat pendidikan agama yang berkualitas,” lanjutnya.
- Sejarah Perjuangan dan Kemandirian Ponpes.
Pondok Pesantren Arroudhotul Wahida didirikan oleh Abi Hasan Basri pada tahun 2013 dengan dana awal hanya lima juta rupiah.
Awalnya, dana tersebut direncanakan untuk pengurusan izin klinik, namun akhirnya dialokasikan untuk membangun pondokan asrama kecil beserta kolam ikan untuk budidaya lele.
” Sejak awal, saya ingin pondok ini memiliki kemandirian. Maka, kami mulai dengan budidaya lele. Alhamdulillah, kini berkembang dengan berbagai life skill seperti otomotif, gulung dinamo, jahit menjahit, dan budidaya anggur,” ungkap Abi Hasan Basri.
Meski mengalami banyak tantangan, pondok ini tetap bertahan berkat usaha mandiri dan bantuan dari para donatur. Saat ini, pondok juga memiliki pabrik tahu sebagai salah satu sumber pendanaan.
Abi Hasan berharap kelak masa yang akan datang santri-santrinya bisa mandiri dan menggapai cita cita, serta menjadi pribadi yang mandiri dan unggul serta bermanfaat.
” Harapan saya, Pondok ini bisa menciptakan santri yang kreatif, terampil, mandiri, dan kaffah adalah visi utama pondok pesantren ini,” tutup Abi Hasan Basri.
Peletakan batu pertama ini dihadiri oleh berbagai lapisan masya mirakat, termasuk aparatur desa dan tokoh agama setempat. Kehadiran Anggota DPRD Lampung Selatan, Amelia Nanda Sari, S.H., M.H., menjadi dorongan semangat bagi santri dan masyarakat dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik. (Arif)