Sabtu, Desember 21News That Matters

Hosting Fee 2024 Lunas, MGPA dan ITDC Bersiap Gelar MotoGP 2025

Jakarta, Indo-Opsi.Com, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menyatakan biaya tuan rumah atau hosting fee MotoGP Indonesia 2024 sudah lunas dibayar kepada Dorna selaku pemilik ajang balap motor tersebut.

” Kami sampaikan bahwa hosting fee untuk ajang MotoGP 2024 telah dibayarkan penuh kepada Dorna. Tidak ada masalah sama sekali dan juga tidak perlu dibesar-besarkan,” kata Direktur Utama MGPA Priandhi Satria dilansir dari Antara.

Priandhi menjelaskan MGPA selaku pengelola Pertamina Mandalika International Circuit dan pelaksana ajang balap MotoGP di Indonesia tidak berhubungan dengan Dorna soal hosting fee.

Hubungan MGPA dengan Dorna terkait dengan hal teknis dan balapan. Sementara hosting fee ada di ranah Injourney Tourism Development Corporation (ITDC).


Baca Juga : Piala AFF : Vietnam VS Filipina Berbagi Angka, Indonesia Diuntungkan 


” Kami di MGPA tidak berhubungan langsung dengan Dorna perihal hosting fee, dimana Dorna adalah selaku pemilik event MotoGP,” tutur Priandhi.

Setelah hosting fee beres, MGPA dan ITDC sudah berkomunikasi dengan Dorna untuk pelaksanaan balapan MotoGP Mandalika 2025.

” Kami di MGPA bersama dengan ITDC telah mulai melakukan diskusi dengan Dorna perihal persiapan Indonesia MotoGP 2025,” terangnya.

MotoGP Mandalika 2025 dijadwalkan berlangsung sebagai seri ke-18 pada 3-5 Oktober atau sepekan setelah MotoGP Jepang 2025 dan dua pekan sebelum MotoGP Australia 2025.

Priandhi berharap semua pihak bisa bekerja sama dengan baik guna memastikan pelaksanaan MotoGP Mandalika 2025 berjalan lebih baik dan efisien dari sisi biaya pelaksanaan.

Selain itu pelaksanaan MotoGP di Nusa Tenggara Barat juga bisa menjadi ajang promosi bagi Indonesia.

” Akan lebih baik lagi dari sisi penyelenggaraan, tontonan, keramaian dan terutama akan memberikan manfaat ekonomi dan dampak ekonomi bagi berbagai masyarakat, pengusaha di Mandalika, Lombok, NTB dan Indonesia,” ucapnya.

” Ajang MotoGP Indonesia bukan milik MGPA, namun adalah milik Indonesia. Ini harus dibesarkan dan dipromosikan demi Indonesia,” tukas Priandhi. (*)

Sumber CNN Indonesia.