
Jakarta, Indo-Opsi.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil membongkar jaringan penyelundupan sabu seberat 2 ton melalui kapal Sea Dragon Tarawa di perairan Kepulauan Riau.
Penangkapan tersebut menyingkap nama Dewi Astutik, perempuan yang diduga kuat sebagai pengendali utama dalam kasus penyelundupan sabu 2 ton ini.
“Dalam analisis kita, Dewi Astutik memiliki keterkaitan dengan lima pelaku yang ditangkap di atas kapal,” ungkap Kepala BNN Komisaris Jenderal Marthinus Hukom dalam konferensi pers di Batam, Senin, 26 Mei 2025.
- Empat WNI dan Dugaan Sindikat Internasional
Penyelidikan menunjukkan empat warga negara Indonesia turut tertangkap di kapal penyelundup.
Marthinus menegaskan bahwa penemuan ini memperkuat dugaan bahwa jaringan tersebut merupakan sindikat narkotika internasional yang beroperasi di Asia Tenggara.
“Saya yakin ini adalah jaringan sindikat internasional di kawasan Asia Tenggara yang melibatkan jaringan Indonesia, buktinya empat WNI yang tertangkap,” jelasnya.
BNN kini bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk memburu Dewi Astutik yang diduga berada di wilayah Kamboja.
- Profil Dewi Astutik: Buron Interpol Asal Ponorogo
Nama Dewi Astutik bukan asing bagi aparat. Perempuan berusia 43 tahun ini berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Ia tercatat di Dukuh Sumber Agung, Desa Balong, Kecamatan Balong. Namun, menurut penyelidikan, Dewi menggunakan identitas milik adik kandungnya.
“Memang benar dia warga Ponorogo, namun identitas yang digunakan merupakan milik adiknya,” ujar Kapolres Ponorogo AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Rabu, 28 Mei 2025.
Sejak 2011, Dewi diketahui menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan telah lama tinggal di luar negeri. Kini ia masuk daftar buronan internasional setelah Interpol mengeluarkan red notice atas namanya.
“Red notice dari Interpol sudah dikeluarkan, dan kami terus berkoordinasi dengan BNN,” lanjut Andin.
- Warga Tak Mengenal Sosok Dewi
Meski alamat Dewi tercatat di Desa Balong, sejumlah warga mengaku tidak mengenalnya. Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, menyatakan tidak pernah melihat Dewi di lingkungan mereka.
“Alamatnya memang di sini, tapi saya tidak kenal orang dengan nama itu,” kata Gunawan.
Warga lainnya, Sri Wahyuni, menyebut wajah Dewi yang tersebar di media mirip tetangganya berinisial PA, seorang tenaga kerja wanita yang sempat pulang kampung.
“Kalau namanya Dewi Astutik saya tidak kenal, tapi wajahnya mirip PA. Ia memang sudah lama jadi TKW dan tahun lalu sempat pulang, lalu berangkat lagi,” ujarnya.
- Koneksi Afrika dan Golden Triangle
BNN menduga Dewi beroperasi dari kawasan Golden Triangle—perbatasan Thailand, Myanmar, dan Laos—yang dikenal sebagai pusat jaringan narkotika Asia Tenggara. Analisis jaringan internasional juga mengaitkan Dewi dengan sindikat asal Afrika.
“Sangat mungkin orang-orang yang tertangkap di Addis Ababa, Ethiopia, sebelumnya adalah bagian dari sindikatnya,” tutur Marthinus. (ARIF)