Sabtu, Juli 12News That Matters

Lampung Salurkan Pupuk dan Dryer untuk 190.851 Petani

Indo-opsi.com, Bandar Lampung — Pemerintah Provinsi Lampung menyalurkan pupuk organik cair dan alat pengering hasil panen untuk 190.851 petani di 15 kabupaten/kota. Program ini memperkuat hilirisasi pertanian dan menjadi bagian dari komitmen 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung.

Pemerintah Provinsi Lampung mempercepat penguatan sektor pertanian melalui penyaluran pupuk organik cair (POC) dan alat pengering (dryer) ke seluruh wilayah. Program ini menjadi langkah strategis dalam mendorong hilirisasi pertanian dan kemandirian petani lokal.

Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, meninjau langsung Gudang Pupuk Organik Cair (POC) di Microba Center Lampung, Jalan Utama Nusantara Permai, Sukabumi, dan Workshop Dryer di Jalan Ratu Dibalau, Sabtu (19/4/2025).

Program ini bagian dari komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung dalam 100 hari kerja untuk memperkuat sektor pertanian secara konkret,” ujar Jihan.

Microba Center Lampung telah memproduksi 80 ton POC yang siap didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan dua kali masa tanam. Pupuk ini akan disalurkan ke 500 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), mencakup 190.851 petani yang mengelola lahan seluas 175.788 hektare di 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung.

Selain pupuk, Pemprov Lampung mengalokasikan anggaran lebih dari Rp10 miliar untuk pengadaan 24 unit dryer berkapasitas 20 ton. Bantuan ini ditujukan ke desa-desa yang belum memiliki fasilitas pengering, termasuk Lampung Barat, khususnya wilayah Suoh.

Di Suoh, Lampung Barat, ada lumbung padi tapi belum memiliki dryer. Itu yang menjadi prioritas kita,” jelas Wakil Gubernur.

Penggunaan dryer tidak hanya untuk padi, tetapi juga mencakup komoditas seperti jagung dan kakao. Alat ini memungkinkan petani menyimpan hasil panen lebih lama dan menjualnya dalam kondisi lebih baik, sehingga meningkatkan nilai jual produk.

Jihan menegaskan pentingnya hilirisasi pertanian dilakukan di Lampung agar keuntungan bisa langsung dirasakan petani.

Selama ini proses hilirisasi terjadi di luar daerah. Gubernur ingin agar Lampung tidak lagi menjual gabah, tapi beras,” tambahnya.

Melalui program ini, Pemprov Lampung terus mendorong peningkatan produksi pertanian, pengelolaan pascapanen yang lebih baik, serta peningkatan kesejahteraan petani di seluruh wilayah. (Orba_battik) .