Sabtu, Juli 19News That Matters

Aksi Preman Bikin Tegang Universitas Malahayati Bandar Lampung

Bandar Lampung, Indo-Opsi.Com Ketegangan mewarnai Universitas Malahayati, Bandar Lampung, saat sejumlah pria berseragam mirip satpam masuk kampus dan mendesak mahasiswa yang sedang menggelar aksi damai.

Kelompok itu diduga preman yang dikerahkan oleh Rusli Bintang, tokoh yang kerap disebut dalam berbagai polemik internal kampus.

Menurut beberapa saksi mata, kelompok tersebut datang secara tiba-tiba dan langsung melakukan tekanan terhadap para mahasiswa.

Mereka mendorong agar aksi dibubarkan serta berupaya membawa Rektor Universitas Malahayati keluar dari area kampus.

  • Mahasiswa Menolak Intimidasi

“Ini bukan pengamanan resmi. Mereka datang tiba-tiba dan memaksa mahasiswa untuk membubarkan diri. Kami tahu mereka dikirim oleh Pak Rusli,” ujar Kamal, mahasiswa yang mengikuti aksi.

Foto Orba Battik : Tampak Mahasiswa Malahayati gelar aksi di Universitas setempat 

Dokumentasi dari lokasi menunjukkan kehadiran aparat kepolisian. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari polisi mengenai identitas dan tujuan kelompok yang melakukan desakan tersebut.

  • Kecaman Terus Mengalir dari Berbagai Pihak

Insiden ini memicu kecaman dari kalangan mahasiswa, aktivis, serta pengamat pendidikan. Mereka menilai tindakan intimidatif di lingkungan akademik sebagai bentuk pelanggaran terhadap nilai-nilai kebebasan berpikir dan berekspresi.

“Kampus harus menjadi ruang aman bagi mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi, bukan medan tekanan oleh pihak luar,” ujar seorang aktivis pendidikan di Bandar Lampung.

Sementara itu, pihak rektorat Universitas Malahayati belum memberikan pernyataan resmi. Begitu juga dengan perwakilan yayasan yang menaungi universitas.

  • Indo-Opsi Akan Terus Memantau Perkembangan

Tim redaksi Indo-Opsi.Com terus menelusuri informasi dan mengupayakan konfirmasi dari pihak-pihak terkait.

Kami berkomitmen menjaga akurasi, keberimbangan, serta profesionalitas dalam setiap pemberitaan, terutama dalam isu yang menyangkut hak-hak mahasiswa dan integritas institusi pendidikan. (Chandra Prasetya)