Way Kanan – pemerintah Kabupaten (Pemkab) Way Kanan patut berbangga dan harus berupaya mendukung penuh kegiatan kreatifitas pemuda, ada satu pemuda asli way kanan yang mempunyai ide mendirikan angkringan khas Jogja di kabupaten tersebut dengan mengusung konsep berupa makanan rakyat dengan harga yang sangat terjangkau.
Bagi anda yang pernah berkunjung atau bahkan tinggal di Jogjakarta, pasti tidak asing dengan gerobak-gerobak makanan pinggir jalan yang dikenal dengan sebutan angkringan. Angkringan menjadi tempat favorit untuk bersantap malam sekaligus tempat berkumpul karena harga makanannya yang sangat terjangkau.
Anda ingin merasakan suasana angkringan khas Jogjakarta? tak perlu jauh-jauh harus pergi ke Kota pelajar itu.
Kini, masyarakat kabupaten Way Kanan dapat merasakan makanan khas Jogja di angkringan yang letaknya tidak jauh dari Pertamina bedeng alang-alang, tepatnya di jalan lintas sumatera, bedeng alang-alang, Sidoarjo, blambangan umpu, way kanan.
Makanan khas Jogja yang disediakan yaitu, sego Kucing, tiwul goreng, sego bakar dan lainnya.
Bukan cuma itu, di angkringan orang Indonesia (OI) ini pun menyediakan berbagai macam sate. Mulai dari Kepala Ayam, Sate Hati, Jantung, empela, Usus, telur puyuh, keong, dan berbagai makanan khas Jogja lainnya.
Selain itu, masyarakat yang datang juga dapat menikmati berbagai macam minuman, diantaranya, wedang jahe, es teh manis, kopi hitam, teh manis hangat, susu jahe merah, es teh tarik, teh tubruk dan lainnya.
Salah seorang pengunjung, warga Kecamatan Blambangan Umpu, bima mengaku lebih dari lima kali berkunjung dan mengisi perut bersama kawan-kawannya di Angkringan OI itu.
Selain dapat mengurangi rasa rindunya akan angkringan di Jogja menurutnya angkringan ini nyaman sekali untuk bersantai bersama kawan-kawannya, harga makanannya pun cukup terjangkau isi dompet para remaja way kanan.
“Iya di way kanan inikan jarang ya ada angkringan gini, jadi dengan adanya angkringan ini kami bisa betnostalgia sama masakan Jogja, Harganya juga sesuai budget kami mas,” ujarnya saat ditemui di Angkringan orang Indonesia, Senin (16/03/2020) malam.
Sate kepala ayam, menjadi makanan favorit bima saat berkunjung ke Angkringan OI.
Menurutnya, dengan uang Rp 30 ribu sudah dapat menikmati berbagai macam sate, minuman serta nasi kucing khas Jogja itu.
“Sate kepala ayam jadi favorit saya. Selain itu juga banyak sih sate lain yang enak-enak. Seperti jantung, empela, dan hati,” tuturnya.
Bima pun tak segan untuk merekomendasikan kepada banyak remaja di Kabupaten way kanan untuk berkunjung dan sedikit merasakan makanan khas kota Jogja itu.
“Ya buat para remaja mau cari makanan enak gak perlu yang mahal. Terpenting nyaman, enak dan sehat. Tempat ini (Angkringan OI ini) recommended banget deh,” tandasnya.
Untuk remaja atau masyarakat Way Kanan tak perlu khawatir soal harga.
Pemilik angkringan OI, Gufron Mustafa menjelaskan, terkait harga untuk berbagai macam makanan yang disediakan cukup relatif untuk ekonomi kelas menengah.
Dengan Rp10 ribu hingga Rp15 ribu, pengunjung sudah dapat menikmati beberapa jenis sate.
“Selain itu untuk ekonomi kelas menengah keatas untuk Rp25 ribu hingga Rp50 ribu sudah bisa beli untuk makannya dan sate,” kata gufron.
Gufron mengaku, makanan unggulan yang kerap habis dibeli pengunjung yaitu sate. Ada 12 jenis sate yang disediakan gufron.
“Ada 12 katagori. Sate empela, kulit ayam, kepala ayam, ati, usus dan masih banyak,” beber gufron.
Saat ditanya mengapa tidak memasang wifi, Gufron menjelaskan, sengaja tidak memasang wifi, karena dirinya ingin membangun angkringan yang bisa digunakan untuk berkomunikasi, diskusi dan bertukar pikiran. Selain itu bisa berbincang -bincang santai tentang berbagai hal dan menambah kenalan.
“Kalau orang ke sini memegang hp maka akan autis dan tidak akan berbicara, saya khawatir jika saya pasang wifi mereka akan asyik dan sibuk dengan HP-nya masing-masing,” ujarnya.
Gufron juga menjelaskan, Angkringan OI ini juga sering di kunjungi perwakilan dari Anggota DPRD Way Kanan, kemudian Dokter, Wartawan, Polisi, Anggota KPU, ASN, Mahasiswa dan lain sebagainya, dan juga menjadi tempat berkumpul atau nongkrong bagi komunitas-komunitas yang ada di way kanan khususnya beberapa klub motor.
(Tony)